Minggu, 29 September 2013

 kumpulan mutiara hati

Siapa yang dapat bersabar ia adalah pemenang sesungguhnya. Sabar dalam kesusahan dan penderitaan. Sabar menerima hinaan. Sabar menghadapi cobaan. Sabar menahan nafsu.
________________________________________________________________
Kepopuleran sangat menarik dan diminati manusia pada umumnya. Kepopuleran membuat seseorang menjadi bangga dan merasa lebih dari orang lain. Itulah segala cara, baik dalam arti positif maupun negatif untuk meraihnya. Dalam berbagai bidang hal ini ada.
Kepopuleran dapat membuat seseorang melambung tinggi, tapi juga bisa menjadikannya tenggelam dalam jurang yang menyedihkan.
________________________________________________________________
Sebagai orang tua tentu kita ingin anak tumbuh menjadi pribadi yang baik. Pintar dan dapat dibanggakan. Untuk itulah kita akan menjaga dan mendidiknya dengan cara yang terbaik.

Namun sebagai orang tua sering tanpa menyadari apa yang dianggap yang terbaik itu justru meracuni anak sendiri.

Kita berpikir itu sebagai cara untuk mengungkapkan kasih sayang. Sayangnya hal itu malahan membuat anak-anak tidak bertumbuh.
________________________________________________________________
Kebahagiaan itu akan datang saat engkau sanggup meletakkan segala kerisaipuan. Engkau dapat melepaskan keinginan-keinginan dan kemelekatan pada segala yang berbentuk.
Kebahagiaan itu akan selalu ada saat engkau sanggup mengubah pikiran dan sudut pandang terhadap hidup ini.
Bila relung-relung pikiranmu diisi oleh benih-benih kedamaian, maka ada kebahagiaan. Sebaliknya bila engkau isi dengan kerisauan, makan penderitaanlah yang ada.
_______________________________________________________________
Pikran adalah pengendali kehidupan. Pikiran bagaikan nahkoda yang mengomandaoi kapal di tengah lautan. Ia yang berkuasa. Begitulah pikiran menahkodai kehidupan manusia.
Kita lupa, bahwa ada yang lebih berkuasa daripada pikiran. Yakni Kuasa Tuhan. Seperti Nahkoda ada yang berkuasa atas kuasanya.

Tanpa sadar banyak di antara kita membiarkan pikiran berkuasa menghalangi Kuasa Tuhan bekerja atas hidup kita.
________________________________________________________________
Kadang apa yang kita anggap kurang berharga, sungguh menjadi sangat berharga bagi orang lain. Yang lebih dahsyat hal itu dapat mendatangkan kebahagiaan bersama. Inilah nilai kehidupan dari memberi dan berbagi.
________________________________________________________________
Andaikan rasa malu yang mendahului kita ketika hendak melakukan kesalahan. Bukannya hadir setelah kesalahan terjadi, maka hidup kita akan terhindar dari banyak kesalahan yang sia-sia.
________________________________________________________________
Mengucapkan terima kasih memang mudah. Tapi tidah semudah yang kita kira. Sebab tidak sedikit yang masih sulit untuk mengucapkannya.
Belum lagi soalnya nilainya. Apakah hanya sekadar mengucapkan atau berasal dari ketulusan hati? Tentu kita yang bisa menilai.
________________________________________________________________
Sejatinya kita memang perlu melatih diri kita, agar tidak terjebak pada amarah setiap hari. Namun adalah pilihan realistis ketika kita tidak bisa menghentikan amarah itu dengan membuangnya dan melupakan pada saat hendak tidur.
11________________________________________________________________
Manusia jaman kekinian lebih sibuk memperindah penampilan dan lebih mengisi otaknya dengan segala ilmu. Kebanyakan lupa untuk mengisi jiwanya yang gersang dan melompong. Karena pandangan yang salah.
________________________________________________________________
Hidup adalah perjalanan penuh dengan beban dan masalah. Tidak mungkin akan lancar selamanya. Pasti ada masa-masa susahnya. Memahami hal ini, tentu kita akan menyiapkan diri menghadapi semua itu tanpa keluh-keluh. Karena kita percaya, bila waktunya semua akan berlalu.
Seperti bumi yang kita huni ini. Alam telah mengajarkan, tidak selama akan ada musim kemarau. Akan ada waktunya berlalu dan berganti musim hujan yang menyejukan.
________________________________________________________________
Menghamba kepada Kekuasaan Tuhan adalah kemuliaan, sedangkan menghamba kepada kekuasaan manusia adalah kehinaan.

Mengakui Keberadaan Tuhan dalam segala lalku adalah keimanan, sedangkan mengakui keberadaan manusia adalah segalanya itu adalah kebodohan.
________________________________________________________________
Membiarkan anak berbuat kebaikan adalah cara memupuk budi pekertinya. Mengajarkan anak untuk hidup berbagi, maka ia akan mengerti makna hidup ini.
________________________________________________________________
Melihat suatu masalah jangan hanya menggunakan pemikiran dan standar diri sendiri. Sebab itu akan memudahkan kita terjebak dalam kesalah-pahaman. Perlu kejernihan pikiran untuk memahami secara jelas dan luas sebelum menyimpulkan.
________________________________________________________________
Kebenaran yang sederhana. Namun tidak seserhana dalam kenyataan. Bahwa memiliki hati yang bersyukur adalah paling membahagiakan. Di dalam penderitaan dan kesedihan masih dapat memiliki hati yang bersyukur merupakan kearifan tertinggi.

Di saat didera kesedihan dan penderitaan, orang-orang awam malahan pergi melarikan diri dengan mencari hiburan. Minum arak atau mendengarkan musik sendu. Padahal semua itu akan semakin melemahkan jiwa.
________________________________________________________________
Berusahalah agar dapat menjadi arus yang bersih di dalam keruhnya dunia fana ini dan menjadi seberkas cahaya di dalam kegelapan yang penuh angin dan hujan.
Berusahalah menjaga pelita nurani yang masih samar-samar menyala. Jagalah kesadaran seperti tatkala berjalan di pinggir jurang yang licin.
________________________________________________________________
Mengapa kita memperlakukan diri kita dengan standar ganda? Untuk urusan jasmani kita begitu rajin menjaga kebersihannya. Namun untuk urusan hati malahan mengabaikannya.
_______________________________________________________________
Umat beragama lupa sejati ajaranya. Melatih untuk mengecilkan ego. Yang pada muaranya untuk menemukan kebenaran sejati yang bernama Hati Nurani.
Betapa indahnya. Bila setiap pemeluk agama dapat menemukan kesadaran bahwa agama sejati yang wajib dipeluk itu adalah nurani. Sumber kebenaran tertinggi untuk menyatukan diri dengan Sang Maha Tinggi.
________________________________________________________________
Hidup memang bukan sekadar pilihan. Yang terpenting adalah memiliki hati untuk menerima segala keadaan setelah berusaha dengan kemampuan yang ada.
_______________________________________________________________
“Bila bisa tenang dalam menghadapi masalah, maka pasti bisa menerobos kesulitan sebesar apapun. [Sang Guru]
________________________________________________________________
#KITAB SUCI
sebab kemalasan
kitab suci jadi pajangan atau sekadar bacaan
harta berlimpah pun jadi sia-sia
kata-kata sejuta makna menjadi hampa

_______________________________________________________________
#KEBAHAGIAAN
karena ketidak-pahaman
manusia mencari-cari kebahagiaan
rela sampai ke ujung dunia
ternyata bahagia itu ada di dalam hatinya
_______________________________________________________________
#TUHAN
karena kebodohan pun kepintaran, manusia tiada lelah dalam perdebatan, menciptakan tuhan sesuai pemikirannya, tuhan pun menjadi berhala


_______________________________________________________________
#AGAMA

sebab ketidak-mengertian, kebanggaan yang berlebihan, kefanatikan, kaum agama buta, tak dapat memahami indah ajarannya yang penuh cinta
_______________________________________________________________
#CINTA
karena ketidak-tahuan, lupa diri dan keegoisan, manusia menjadi buta, tak dapat menikmati indahnya cinta

_______________________________________________________________
[Jangan bertengkar hanya untuk membuktikan siapa yang benar dan siapa yang salah. Kita masih bisa berdebat atau berdiskusi baik-baik. Kita tidak pernah layak atau berharga untuk bertengkar demi untuk mengorbankan kebaikan hati.| Ajahn Brahm]
_______________________________________________________________
Akan betapa damai dan bahagianya hidup tanpa penghakiman. Melihat segala apa adanya. Tanpa berusaha menilai.
Kita tidak mengorbankan kebaikan hati dengan benci dan sombong. Sebab ketika kita menilai acapkali kita ada perasaan tidak suka dan merendahkan.
Ketika kita melihat semuanya dengan standar hati yang netral. Hati akan terbuka. Mata jelas melihat. Pikiran jernih menyelimuti.
Berapa dosa yang tercipta oleh penghakiman kita pada kehidupan?
______________________________________________________________
Hukum memang harus ditegakkan. Tetapi untuk keadaan tertentu hukum harus disingkirkan. Jangan karena demi menegakkan hukum dan aturan kita kehilangan kewelasan dan kebaikan hati.
______________________________________________________________
Satu kebenaran yang tak dipungkiri. Satu hal yang pasti. Tentang ketidak-pastian hidup ini. Tak ada yang menduga apa yang akan terjadi. Apa yang ada di depan masih menjadi mistri.
Ada yang sudah tua tidak mati-mati. Tahu-tahu yang masih muda sudah mendahului. Ada yang sakit-sakitan masih bertahan hidup sampai hari ini. Tiba-tiba yang sehat dan segar bugar tak bernafas lagi.
Menghadapi ketidak-pastian ini. Perlu bijak menyikapi. Menyiapkan hati yang damai untuk menghadapi apapun yang terjadi. Yang baik dan buruk adalah bagian hidup ini. Tidak perlu diskriminasi.
_______________________________________________________________
Masalah memang tak jauh dari hidup manusia. Sebab dunia adalah lautan masalah. Jadi hidup di dunia harus siap menghadapi segala masalah yang ada.
Lebih dari segalanya, sesungguhnya keinginan dan tekad dari dalam diri untuk berusaha menghadapi dan mengatasi setiap masalah yang ada. Itu merupakan kunci penting. Orang lain tidak akan bisa menyelesaikan masalah kita, kalau dari diri kita sendiri tiada reaksi dan motivasi.
_______________________________________________________________
Ketika ada yang memberi sesuatu kepada kita, maka secara otomatis kita menilai orang tersebut baik. Namun di lain waktu tatkala kita membantu seseorang dan hanya mendapat ucapan terima kasih. Stempel buruk kita layangkan padanya.

Penilaian kita bukanlah kebenaran yang sesungguhnya. Hanya kebenaran palsu. Baik atau buruk penilaian kita sekadar berdasarkan perasaan dan prasangka saja.

Diberi sesuatu perasaan menjadi baik dan hanya diucapkan terima kasih, maka berprasangka buruk.
_______________________________________________________________
Karena ketamakan untuk memiliki keuntungan yang berlebih, manusia rela membutakan mata hatinya. Atas nama keserakahan, manusia yang memiliki kepintaran bisa menjadi bodoh. Akal sehatnya menjadi rabun ketika kepintarannya yang menjadi ukuran.
________________________________________________________________
Pada jaman sekarang tak dipungkiri manusia lebih mementingkan penampilan luarnya. Poles sana-sini agar menjadi mulus. Menjaga penampilan sebaik mungkin dan menarik perhatian.

Tetapi di balik penampilan yang halus dan mulus, hati masih bersisik dan tidak lurus. Masih menggunung amarah dan kebencian. Masih diselimuti iri dan dengki. Keserakahan dan kelicikan masih menyertai. Nafsu dan asusila masih membara.

Kita tertipu. Menganggap tubuh jasmani yang kelihatan sebagai yang asli dan tubuh rohani yang tak tampak sebagai yang palsu.
_______________________________________________________________
Sebuah senyuman memiliki energi yang dahsyat dan menggairahkan hidup. Senyum itu makanan bagi perasaan dan jiwa. Bagaikan curahan air pada waktu kekeringan.
_______________________________________________________________
Ajahn Brahm menulis: [Perbedaan antar umat beragama hanyalah diciptakan oleh orang-orang yang tak memahami apa yang mereka omongkan. Pemimpin agama sejati itu pasti akan selalu bisa saling merangkul dan berjalan bersama.]
______________________________________________________________
Kebanyakan dari kita terkondisi untuk menambah penderitaan orang lain dengan menyalahkan atau amarah. Herannya kita justru menganggap itu sebagai kebenaran. Kita lupa, bahwa kebenarannya tidak setiap kesalahan harus disalahkan untuk membenarkannya.
_______________________________________________________________
Ketika ada yang mengatakan tentang keburukanku dan itu benar, maka seharusnya aku memohon ampun pada Tuhan atas kesalahanku.
Tetapi pada saat yang mengatakan hal buruk tentang diriku dan itu tidak benar, maka aku akan meminta Tuhan mengampuni atas kesalahan dirinya.
______________________________________________________________
YaTuhan, ampunilah aku yang masih hidup dalam setumpuk keegoisan dan kesesatan, sehingga membuat iblis tertawa. Malu sebagai umat-Mu yang beragama tapi kehilangan harga diri untuk menjadi ber-Tuhan.
_______________________________________________________________
Percayalah, tidak ada kejujuran atau kebaikan yang akan berakhir dengan sia-sia. Kelihatannya saja saat ini kita mengalami kerugian. Semesta ini tidak diam dan tertidur. Apa yang kita lakukan. Niat baik dan perilaku terpuji akan dengan jelas dicatat dalam buku sejarah kehidupan kita.


0 komentar:

Posting Komentar