_______________________________________________________________
Kita sering tertipu ketika uang yang menjadi standar kebaikan. Padahal uang justru seringkali menjadi sumber kesalahan. Sebab uang membuat kita menjadi tidak obyektif lagi dalam menilai.
_______________________________________________________________
Cinta sejatinya adalah keindahan dan kesucian bila itu berasal dari hakekat hati yang apa adanya. Cinta pada tempat dan yang seharusnya tanpa kepentingan nafsu dan keinginan macam-macam.
Pada hakekatnya bukan cinta itu buta. Tapi manusia yang buta memaknai sejatinya cinta. Menyalahgunakan cinta demi memnuhi nafsu dan keegoaannya.
Bila seseorang katanya atas nama cinta melakukan segala cara yang tidak sesuai norma dan melanggar etika. Itu karena hatinya yang buta. Ia justru telah kehilangan cinta.
_______________________________________________________________
Setiap dari kita memiliki pesan-pesan surgawi yang akan menuntun hidup kita pada kebajikan. Namun seringkali suara kebenaran itu terkubur oleh logika dan rasionalisasi untung rugi.
Dalam perjalanan waktu, suara hati kita kehilangan gemanya dan selanjutnya terabaikan. Ketika suara hati masih sayup-sayup terdengar, kita lantas berkata,Hei suara hati, emang gua pikirin! Siapa lu?
____________________________________________________________
Kita sering menunjukkan kemunafikan dalam bersikap. Umumnya sikap hormat kita disebabkan ’siapa dia’ bukan ‘bukan saya’.
Sikap kita akan berbeda pada seorang pembantu di rumah tangga dengan pembantu presiden. Berbeda ketika kita berhadapan dengan tukang bangunan dengan arsitek. Berbeda antara menghadapi office boy dengan head office.
Sebagai orang tua tergerak untuk membela atau melindungi anak sendiri tentu tidak salah. Tapi dengan cara selalu membela anak terlepas salah atau benar, justru akan semakin kita menjebak anak terjerumus dalam kesalahan. Tentu diri sendiri terkena imbasnya.
_______________________________________________________________
Ketika kita berpikir telah melakukan hal yang benar dan menilai orang lain tidak benar, pada saat bersamaan kita telah melakukan ketidak-benaran.
Pada saat kita berpikir, pemikiran kitalah yang paling baik dan benar, lalu kita merendahkan pemikiran seseorang. Hal ini menunjukkan ketidak-benaran pemikiran kita.
Memperindah dan memberi wangi-wangian. Bercermin berkali-kali dalam sehari atas fisiknya.
Pada akhirnya sampai lupa merawat kebersihan hati dan bercermin isi nuraninya. Bahkan lebih mengotori. Hati lebih menjadi tumpukan sampah kekotoran batin.
Kadang di balik kebenaran ada kesalahan,
sebaliknya di balik kesalahan pun ada kebenarannya. Jadi jangan suka
mengklaim diri sebagai yang paling benar
Tidak masalah bila hidup ini menghadapi banyak masalah. Karena engkau diberikan hidup untuk menyelesaikan masalah.
Masalah memang tidak akan selesai-selesai. Tapi percayalah tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan.
_______________________________________________________________
Pasti selalu ada masalah dalam hidup ini. Karena hidup ini adalah lautan masalah. Bila tidak ada masalah bukan hidup namanya. Ada masalah membuat hidup ini lebih hidup.
Tidak masalah bila hidup ini menghadapi banyak masalah. Karena engkau diberikan hidup untuk menyelesaikan masalah.
Masalah memang tidak akan selesai-selesai. Tapi percayalah tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan.
Demikian Garin Nugroho _seorang seniman kenamaan_ dalam rubrik “Udar-Rasa” di Kompas cetak Minggu (22/7) menulis.
Berbagi dan memberi dalam pengertian yang luas tentu bukan sekadar dalam bentuk materi. Tetapi lebih dari itu adalah berbagi kebaikan dan kasih sayang. Member i dalam arti perhatian dan kepedulian.
Berbeda itu indah kalau kita mau bersatu. Seperti pelangi yang tampak indah karena penyatuan warna yang berbeda.
Berbeda itu memang indah. Tetapi ada kalanya kita jangan keras kepala untuk selalu berbeda. Pokoknya yang penting beda.
Karena berbeda itu akan semakin indah kalau kita mau merendahkan hati untuk bersama. Berdiri dalam keseragaman.
Ternyata kata-kata bijak “Pada saat satu jari menunjukkan kesalahan orang lain, sesungguhnya keempat jari yang lain menunju pada diri sendiri.”
Orang benar, akan merasa dirinya yang selalu bersalah. Sedangkan orang yang merasa benar, maka ia tidak akan perlu mengaku salah.
Orang benar setiap saat akan berintrospeksi diri dan merendahkan hati. Tetapi orang yang merasa benar, tidak perlu berintrospeksi. Karena sudah merasa benar, maka selalu tinggi hati.
Orang benar memiliki kelembutan hati, maka ia akan dapat menerima masukan dan kritikan dari siapa saja. Dari seorang anak kecil sekalipun.
Sejatinya agama mengajarkan manusia untuk memiliki sifat tahu malu. Malu bila tidak melakukan kebajikan. Malu pula bila hidup dalam kesalahan.
Namun sekarang manusia tidak malu-malu lagi melakukan hal yang memalukan agamanya. Atas nama agama menyebarkan permusuhan.
Kita sering tertipu ketika uang yang menjadi standar kebaikan. Padahal uang justru seringkali menjadi sumber kesalahan. Sebab uang membuat kita menjadi tidak obyektif lagi dalam menilai.
_______________________________________________________________
Cinta sejatinya adalah keindahan dan kesucian bila itu berasal dari hakekat hati yang apa adanya. Cinta pada tempat dan yang seharusnya tanpa kepentingan nafsu dan keinginan macam-macam.
Pada hakekatnya bukan cinta itu buta. Tapi manusia yang buta memaknai sejatinya cinta. Menyalahgunakan cinta demi memnuhi nafsu dan keegoaannya.
Bila seseorang katanya atas nama cinta melakukan segala cara yang tidak sesuai norma dan melanggar etika. Itu karena hatinya yang buta. Ia justru telah kehilangan cinta.
_______________________________________________________________
Setiap dari kita memiliki pesan-pesan surgawi yang akan menuntun hidup kita pada kebajikan. Namun seringkali suara kebenaran itu terkubur oleh logika dan rasionalisasi untung rugi.
Dalam perjalanan waktu, suara hati kita kehilangan gemanya dan selanjutnya terabaikan. Ketika suara hati masih sayup-sayup terdengar, kita lantas berkata,Hei suara hati, emang gua pikirin! Siapa lu?
____________________________________________________________
Kita sering menunjukkan kemunafikan dalam bersikap. Umumnya sikap hormat kita disebabkan ’siapa dia’ bukan ‘bukan saya’.
Sikap kita akan berbeda pada seorang pembantu di rumah tangga dengan pembantu presiden. Berbeda ketika kita berhadapan dengan tukang bangunan dengan arsitek. Berbeda antara menghadapi office boy dengan head office.
______________________________________________________________
Sebenarnya bukan tidak bisa. Tapi sudah
kehilangan harapan untuk mencoba. Sudah ada penyekat yang menghalangi
karena kegagalan demi kegagalan yang dialami.
Jadi intinya, jangan lelah untuk terus
mencoba sampai harapan itu tercapai. Selalu akan ada harapan bila mau
terus mencoba. Itu prinsipnya.
_______________________________________________________________
Banyak hal yang menurut pemikiran kita
benar. Tidak selamanya benar. Diperlukan keberanian untuk menerima dan
mengubah sudut pandang. Atau kita tidak akan pernah berubah menjadi
benar karena kekerasan hati.
Kekerasan hati seringkali menjerumuskan
kita dalam kesalahan. Hidup dalam mempertahankan hal yang salah sebagai
kebenaran. Sebaliknya hal yang benar justru dianggap salah.
Demi menjadi benar memang dibutuhkan keberanian dan kelembutan hati untuk belajar dari kesalahan.
________________________________________________________________
Bahwa dalam hidup ini di dalam hal-hal yang benar seringkali terdapat kesalahan. Sebaliknya di dalam hal yang salah kadang-kadang ada kebenarannya. Itulah sebabnya dalam memutuskan segala hal dibutuhkan sikap bijak. Bukan semata logika dan rasional.
_______________________________________________________________
Tidak ada pilihan yang terbaik dalam hidup ini, yang ada adalah jalani hidup ini sebaik-baiknya dengan menjadi baik. Baik kepada sesama manusia maupun di hadapan Tuhan.
______________________________________________________________
Kita berpikir bahwa semakin banyak keinginan dan semakin banyak yang tercapai akan membuat hidup kita bahagia. Tanpa kita sadari justru dibaliknya semakin banyak penderitaan.
Demi untuk menggapai kebahagiaan, kita
menciptakan banyak keinginan. Karena dengan adanya keinginan, maka ada
pencapaian yang melahirkan kebahagiaan.Kita ingin ini-itu. Memiliki
segalanya bila perlu. Sebab kita anggap semua itu sebagai sumber
kebahagiaan. Tapi kebahagiaan yang ada hanya kebahagiaan semu.
_______________________________________________________________
Apa gunanya hidup sukses secara keduniawian, namun pada saat mati gagal dalam kerohanian?
_______________________________________________________________
Sikap tenang menghadapi masalah akan menyelamatkan kita dari bencana atau hal-hal yang tidak kita inginkan
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
Sebagai orang tua tergerak untuk membela atau melindungi anak sendiri tentu tidak salah. Tapi dengan cara selalu membela anak terlepas salah atau benar, justru akan semakin kita menjebak anak terjerumus dalam kesalahan. Tentu diri sendiri terkena imbasnya.
_______________________________________________________________
Ketika kita berpikir telah melakukan hal yang benar dan menilai orang lain tidak benar, pada saat bersamaan kita telah melakukan ketidak-benaran.
Pada saat kita berpikir, pemikiran kitalah yang paling baik dan benar, lalu kita merendahkan pemikiran seseorang. Hal ini menunjukkan ketidak-benaran pemikiran kita.
____________________________________
Mengatakan hal yang benar adalah kebenaran. Namun tidak mengatakan hal yang benar pun bukanlah sebuah kesalahan. Karena hal yang benar faktanya pun bisa saja ada ketidak-benaran di baliknya.
Segala kejadian dalam hidup yang paling buruk dan menyakitkan sekali pun adalah pembelajaran yang berharga.
____________________________________
Manusia pada jaman kemajuan ini. Lebih mementingkan penampilan luar. Mau bersusah payah dan mengeluarkan banyak biaya untuk mengurusi tubuhnya.Memperindah dan memberi wangi-wangian. Bercermin berkali-kali dalam sehari atas fisiknya.
Pada akhirnya sampai lupa merawat kebersihan hati dan bercermin isi nuraninya. Bahkan lebih mengotori. Hati lebih menjadi tumpukan sampah kekotoran batin.
____________________________________
Kadang di balik kebenaran ada kesalahan,
sebaliknya di balik kesalahan pun ada kebenarannya. Jadi jangan suka
mengklaim diri sebagai yang paling benar
___________________________________
Percaya pada Tuhan, pasti selalu ada jalan, sebab siapa yang mau berharap pada-Nya, maka akan dikirimkan HARAPAN itu
____________________________________
Motivator yang terbaik bagi saya bukan Mario Teguh atau John Maxwell, tapi adalah diri saya sendiri
____________________________________
Ketika bisa diam dan berhenti memikirkan dan menilai apapun, itulah pencapaian percerahan tertinggi
_____________________________________
Dalam hidup ini tidak ada yang namanya pilihan yang terbaik, yang terbaik itu jalani sebaik-baiknya hidup ini dengan menjadi orang baik, baik di mata manusia maupun di hadapan Tuhan.
____________________________________
Hidup keseharian mengajarkan kita menjadi munafik, sering kita tidak berusaha menjadi diri sendiri yang sejati, tetapi menjadi apa yang dikehendaki orang lain, kita berinteraksi dengan orang lain dengan standar semata karena ’siapa dia’ bukan karena ’siapa saya’.
_______________________________________________________________
___________________________________
Pasti
selalu ada masalah dalam hidup ini. Karena hidup ini adalah lautan
masalah. Bila tidak ada masalah bukan hidup namanya. Ada masalah
membuat hidup ini lebih hidup.
Tidak masalah bila hidup ini menghadapi banyak masalah. Karena engkau diberikan hidup untuk menyelesaikan masalah.
Masalah memang tidak akan selesai-selesai. Tapi percayalah tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan.
_______________________________________________________________
Pasti selalu ada masalah dalam hidup ini. Karena hidup ini adalah lautan masalah. Bila tidak ada masalah bukan hidup namanya. Ada masalah membuat hidup ini lebih hidup.
Tidak masalah bila hidup ini menghadapi banyak masalah. Karena engkau diberikan hidup untuk menyelesaikan masalah.
Masalah memang tidak akan selesai-selesai. Tapi percayalah tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan.
___________________________________
“Sesungguhnya, puasa bukanlah sekadar tidak makan dan minum selama sebulan penuh, tetapi merujuk perilaku manusia “muttagin”, yakni nilai keutamaan manusia, seperti tidak tamak, toleran, sabar, dan lain-lain. Dengan kata lain, puasa adalah SEBUAH PERLAWANAN TERHADAP HASRAT-HASRAT KONSUMENRISME.”Demikian Garin Nugroho _seorang seniman kenamaan_ dalam rubrik “Udar-Rasa” di Kompas cetak Minggu (22/7) menulis.
_______________________________________________________________
Tertawalah selagi memang kita layak untuk tertawa… Tertawalah untuk hal yang positif saja. Yang dapat menyehatkan jiwa raga.
________________________________________________________
Sejatinya berbagi dan memberi
adalah kewajiban yang melahirkan kebahagiaan. Pasti Tuhan tidak
menghendaki kita menjadi peminta-minta. Tetapi menginginkan setiap
umat-Nya untuk saling memberi.
Berbagi dan memberi dalam pengertian yang luas tentu bukan sekadar dalam bentuk materi. Tetapi lebih dari itu adalah berbagi kebaikan dan kasih sayang. Member i dalam arti perhatian dan kepedulian.
_____________________________________
Hidup tanpa adanya ketenangan, maka akan bermasalah. Hidup tanpa kearifan, maka sering akan terjadi kesalahan. Kepintaran tanpa kearifan, bisa menjadi bencana. Kepintaran disertai kearifan, maka hidup akan terjaga.
______________________________________________________________
Apakah
setiap permintaan dalam doa yang kita panjatkan kepada Tuhan akan
selalu dipenuhi? Apakah berdoa itu hanya berupa permintaan-permintaan
dalam bentuk kekayaan, terwujudnya keinginan atau kesehatan? Apakah
berdoa itu bagaikan bernegosiasi atau berbisnis dengan Tuhan? Apakah
berdoa itu sama dengan mengancam Tuhan, agar memenuhi segala keinginan
kita? Saya yakin, kita akan menjawab, “bukan!”. Karena memang bukan
demikian tujuan kita berdoa. Tetapi pada kenyataannya, tanpa disadari
kita melakukan hal yang demikian.
______________________________________________________________Apakah otak lebih mendominasi kehidupan kita, sehingga kita semakin jauh
dari nurani dan tenggelam dalam kesalahan karena pembenaran demi
pembenaran?
____________________________
Manusia demi untuk mencapai tujuan dan menutup rasa malunya seringkali rela melakukan hal yang lebih memalukan dirinya di kemudian hari
_____________________________________________________________
Berbeda itu indah. Berbeda itu memberikan
warna-warni kehidupan. Seperti pelangi yang begitu indah menghiasi
langit di kala senja.
Berbeda itu indah. Bila kita tidak saling membedakan. Tidak saling merasa yang paling ini dan itu.Berbeda itu indah kalau kita mau bersatu. Seperti pelangi yang tampak indah karena penyatuan warna yang berbeda.
Berbeda itu memang indah. Tetapi ada kalanya kita jangan keras kepala untuk selalu berbeda. Pokoknya yang penting beda.
Karena berbeda itu akan semakin indah kalau kita mau merendahkan hati untuk bersama. Berdiri dalam keseragaman.
______________________________________________________________
Disaat
kita mengklaim diri kita sebagai umat yang paling rendah hati.
Ternyata setumpuk kesombongan tersembunyi di balik hati. Mengerikan.
Ternyata kata-kata bijak “Pada saat satu jari menunjukkan kesalahan orang lain, sesungguhnya keempat jari yang lain menunju pada diri sendiri.”
____________________________________
Banyak di antara kita adalah termasuk manusia yang ingin menang sendiri. Seringkali sudah salah, bukannya mengaku salah. Tetapi malahan menyalahkan dengan arogan. Lalu kita merasa bangga. Kasihan.
______________________________________________________________
Orang
benar, tidak akan berpikiran bahwa ia yang paling benar. Sebaliknya
orang yang merasa benar, di dalam pikirannya hanya dirinya yang paling
benar.
Orang benar, akan merasa dirinya yang selalu bersalah. Sedangkan orang yang merasa benar, maka ia tidak akan perlu mengaku salah.
Orang benar setiap saat akan berintrospeksi diri dan merendahkan hati. Tetapi orang yang merasa benar, tidak perlu berintrospeksi. Karena sudah merasa benar, maka selalu tinggi hati.
Orang benar memiliki kelembutan hati, maka ia akan dapat menerima masukan dan kritikan dari siapa saja. Dari seorang anak kecil sekalipun.
________________________________________________________________
Banyak orang tua berpikir, bahwa mereka begitu sayang pada anak-anaknya dengan apa yang dilakukannya. Tetapi tidak menyadari betapa bodohnya mereka. Karena telah meracuni anak-anaknya sendiri.
_________________________________
Saya tidak
anti berbicara tentang kejelekan perilaku seseorang. Begitu juga saya
tidak anti membenci perilaku umat beragama yang secara tidak langsung
menjelekkan agamanya sendiri. Tetapi saya paling anti untuk menjelekkan
agama apapun.
_________________________________________________________________
Agama
seharusnya membuat manusia hidup lebih beradab dan menghindari
kejahatan. Bukannya berubah menjadi biadab dan buas akan kesalahan.
Sejatinya agama mengajarkan manusia untuk memiliki sifat tahu malu. Malu bila tidak melakukan kebajikan. Malu pula bila hidup dalam kesalahan.
Namun sekarang manusia tidak malu-malu lagi melakukan hal yang memalukan agamanya. Atas nama agama menyebarkan permusuhan.
__________________________________________________________________
Tahu berbuat
baik itu benar. Namun seringkali pura-pura tidak tahu ketika
kesempatan berbuat baik datang. Sungguh menjadi bahan tertawaan jika
diketahui orang.
Lalu apa gunanya tahu tentang kebaikan dan kebenaran? Tahu tapi
tidak tahu. Begitulah yang aku tahu tentang diriku. Hanya bisa
omong-omong kosong tentang tahu.
______________________________________________________________
Sebagai orang tua menyayangi anaknya tentu hal yang lumrah. Tetapi ketika anak selalu berbuat salah dan dibela. Itu tentu sudah berbahaya.
______________________________________________________________
Setiap manusia adalah kekasih bagi Tuhan. Tetapi bisakah setiap manusia menjadikan Tuhan sebagai kekasihnya?
_____________________________________________________________
Berhala itu, selalu ada dari waktu ke waktu. Melekat kepada yang berwujud dan tak berwujud, bisa menjadi sumber keberhalaan.
_______________________________________________________________Apakah beragama telah membuatku menjadi manusia pembawa damai atau menakutkan bagi orang lain? Apakah ber-Tuhan membuatku semakin melakukan keinginan Tuhan?
______________________________________________________________
Tidak perlu berkecil hati bila orang lain dan dunia tidak mengetahui kebaikan yang telah engkau lakukan.
Tetapi berbesar hatilah telah melakukan kebaikan, karena engkau telah bisa melakukan perintah suara kecil hatimu.
Kebaikan bukanlah untuk dinilai demi mendapatkan kebanggaan dan pujian dari orang lain dan agar dunia mengetahui.
Tetapi melakukan kebaikan adalah panggilan nurani, bukan untuk pamrih.
Tetapi melakukan kebaikan adalah panggilan nurani, bukan untuk pamrih.
________________________________________________________________
Dibalik
setiap peristiwa seburuk apapun pasti ada yang bisa dimaknai.
Tergantung bagaimana apakah kita bisa memetiknya untuk pembelajaran
hidup yang lebih berarti?!
________________________________________________________________
Kompasiana, membuat saya jadi konsisten untuk terus menulis sampai saat ini. Ada kekuatan tersendiri yang saya sendiri tidak tahu.
________________________________________________________________
Apakah
dengan melalui tahun yang baru, bisa menjadikan kita sebagai manusia
yang baru? Menjadi baru saja belum cukup, tetapi bisa setiap saat
menjaganya selalu baru itulah keniscayaan.
*
0 komentar:
Posting Komentar